Share with on:

Artikel Pustaka

Menyemangati Diri Sendiri, Ini Cara yang Tepat

Menyemangati Diri Sendiri Ini Cara yang Tepat

‘’Bisa pasti bisa’’

‘’Ini mudah untuk dilewati’’

Pernahkah mengucapkan itu untuk diri sendiri? Mungkin sebelum menghadapi situasi yang menyebabkan kita ragu atau cemas dengan kemampuan diri. Kemampuan untuk menyemangati diri sendiri merupakan hal penting yang perlu dimiliki setiap orang. Bagaimanapun, diri kita sendiri adalah sumber dukungan terdekat dan kita juga tidak selalu bisa mendapatkan dukungan dari luar sesuai kebutuhan. 

Dalam intervensi psikologi, menyemangati diri sendiri merupakan salah satu bentuk positive self-talk. Sudah banyak penelitian yang menemukan bahwa positive self-talk merupakan salah satu bentuk intervensi yang tepat untuk meningkatkan konsep diri (penilaian terhadap diri sendiri) yang positif. Selain di bidang akademik, intervensi positive self-talk  telah banyak diteliti dalam ranah olahraga kepada para atlet. Intervensi self-talk ditemukan efektif dalam menurunkan kecemasan, meningkatkan self-confidence, dan meningkatkan kualitas performance.

Konsultasi dengan psikolog sekarang

Hmmm, tapi beberapa orang memiliki kekhawatiran ketika menerapkan positive self-talk, yaitu takut terjebak dalam toxic positivity (kondisi ketika pikiran dan perasaan terlalu positif sehingga kita tidak realistis dan memunculkan bahaya tersendiri). Nah, tahap-tahap membangun positive self-talk yang sehat pernah dijabarkan oleh Musto (1997). Walaupun sudah lama, tahap-tahap ini masih relevan untuk kita terapkan. Apa saja itu?

  1. Negative acceptance, yaitu tahap untuk menerima ketika ada hal yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman terjadi pada kita. Termasuk menerima dulu ketika ada pemikiran yang negatif. Tahap ‘’menerima’’’di awal ini membuat proses selanjutnya lebih mudah. 
  2. Recognition and need to change, yaitu tahap menyadari bahwa ada hal yang perlu untuk diubah, baik itu keadaan atau pikiran-pikiran tertentu. Semakin spesifik, semakin baik. 
  3. Decision to change, yaitu memutuskan untuk mengubah cara pandang terhadap suatu hal menjadi lebih positif, bahwa ada kesempatan untuk berbenah dan berjuang. Tetapkan tujuan apa yang ingin dicapai, seperti semakin tenang, berani maju ke depan, dan lain-lain.
  4. The better you, yaitu membangun pemikiran baru tentang kemampuan diri yang lebih positif. Nah, inilah yang menjadi sumber kalimat positive self-talk yang akan kita ucapkan untuk diri sendiri. Ucapkanlah pada diri sendiri, boleh sambil mempraktikkan butterfly hug atau memejamkan mata sambil melambatkan nafas. 
  5. Terakhir, Universal affirmation, yaitu perasaan menyatu dengan dunia sehingga memiliki kekuatan yang positif yang bertambah. Di sini rasa percaya bahwa bukan hanya diri kita sendiri yang memberi dukungan, tetapi semestapun sama.  

Bagaimana? Siap untuk menyemangati diri sendiri dengan lebih baik?

Dengan langkah-langkah itu, diharapkan diri ini tidak hanya ingin berpikir positif saja, tetapi juga realistis dan menerima kondisi yang ada. Praktik menerapkan positive self-talk ini perlu dibiasakan supaya makin terampil dan bahkan bisa otomatis berlangsung dalam situasi yang dibutuhkan. 

Selamat mencoba 

Lihat artikel psikologi lainnya

Referensi:

  • Musto, M. (1997). An Examination of Students’ Beliefs About Intelligence and Self-Talk Patterns. Master Theses. Grand Valley State University.
  • O’Mara, A. J., Craven, R. G., Marsh, H. W. (2003). Unmasking the True Effects of Self-Concept Interventions and Suggested Guidelines for Rectification [R]. SELF Research Centre, University of Western Sydney, Australia
  • O’Mara, A. J., Debus, R. L., Marsh, H. W. (2006). Do Self-Concept Interventions Make a Difference? A Synergistic Blend of Construct Validation and Meta-Analysis. EDUCATIONAL PSYCHOLOGIST, 41(3), 181–206

Bagikan artikel ini

curhat line