Share with on:

Pentingnya Support System

vector dot 1
20240227 Blog Pentingnya Support System

Cinta dan rasa memiliki (love and belongingness) merupakan kebutuhan manusia yang berada di tingkat ketiga dari lima tingkat yang ada pada teori Hirarki Kebutuhan Manusia oleh Maslow. Rasa cinta dan kasih sayang yang dimaksud dapat diperoleh seseorang dari interaksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya, seperti keluarga, teman, rekan kerja, komunitas tempat ia tinggal, bahkan komunitas di dunia maya. 

Apabila seseorang merasa bahwa ia dicintai, disayangi, dan secara positif terlibat dalam kelompok tertentu, ia akan merasa lebih percaya diri, merasa berhak diperlakukan dengan baik oleh orang lain, dan merasa lebih yakin untuk mengeksplor dunia luar agar ia dapat berkembang sebagai manusia. Ia yakin jika ia terjatuh, ia bisa bangkit lagi dengan dukungan orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya, apabila seseorang merasa tidak ada orang yang mendukung dan berpihak padanya di dunia ini, maka bisa jadi ia merasa kesepian secara kronis, merasa tidak berdaya karena tidak tahu harus mencari bantuan ke mana, dan aktualisasi dirinya pun menjadi terhambat.


Rasa Sepi di Masa Kecil Dapat Terbawa hingga Dewasa

Bagaimana seseorang menjalin relasi dengan orang-orang di sekitarnya sangat dipengaruhi oleh pengalamannya menjalin relasi dengan orang tua atau caregiver utamanya. Hal ini mengindikasikan pentingnya menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang pada seseorang sejak ia kecil, agar kelak ia juga dapat membangun relasi yang penuh cinta dan kasih sayang dengan orang lain. 

Saking kompleksnya manusia, anak yang dibesarkan dengan kurangnya kasih sayang orang tua sekalipun sebenarnya bisa saja tumbuh dewasa sebagai orang yang mandiri, memiliki karir bagus, dan mahir di bidang yang ditekuni. Sebagai orang dewasa yang sukses, kemungkinan besar ia mendapatkan penerimaan dan pengakuan dari orang lain yang mungkin tidak ia dapatkan dari orang tua saat masih kecil. Namun, rasa sepi dan kesendirian yang dirasakan di masa kecil dapat terbawa ke masa dewasa dalam manifestasi yang lain, misalnya kecemasan akan kegagalan, merasa ada rasa “hampa” dalam dirinya meski saat ini ia tidak kekurangan apapun, atau dalam bentuk mimpi buruk.


“Meningkatkan Kualitas Hubungan = Meningkatkan Kesehatan Mental” 

–William Glasser

William Glasser, seorang psikiater berkebangsaan Amerika menyatakan bahwa secara alamiah, manusia merupakan makhluk sosial. Salah satu kebutuhan mendasar manusia yang perlu dipenuhi adalah merasakan cinta dan rasa memiliki. Rasa cinta dan memiliki dapat dirasakan dengan keberadaan relasi-relasi sehat di hidup kita, di mana kita memiliki orang-orang yang mau mendengarkan kegembiraan maupun keluh-kesah kita dan orang-orang yang memberikan rasa aman bagi kita untuk menjadi diri kita yang sebenarnya. Saat kita sedang kesulitan untuk menghadapi permasalahan hidup, bantuan dari orang lain membuat kita merasa lebih baik dan lebih aman. Rasanya menjadi lebih mudah untuk bangkit lagi dari keterpurukan.

Ketika hubungan yang kita miliki sedang bermasalah, baik itu hubungan dengan keluarga, teman, pasangan, profesional, dan komunitas tertentu, maka secara natural kita menjadi lebih tidak bahagia daripada biasanya. Apabila perasaan tertekan dan tidak bahagia yang ekstrem dan berkelanjutan tidak tertangani, maka peluang kondisi tersebut berkembang menjadi isu kesehatan mental semakin besar. Mengingat kompleksitas dari manusia, meningkatkan kesehatan mental seseorang tentu melibatkan banyak aspek kehidupan, seperti kondisi biologis, kepribadian, spiritualitas, dan berdasarkan teori ini juga dengan memperbaiki kualitas hubungan yang ia miliki. 


Membangun
Support System yang Sehat

Makna dari sistem adalah interaksi berbagai unsur yang membentuk suatu totalitas. Dengan demikian, support system bukanlah pekerjaan satu orang saja, melainkan sekelompok orang yang dapat memberikan dukungan praktikal dan emosional saat kita membutuhkan. Perlu diingat bahwa support system yang baik bukan hanya berfungsi saat kita sedang merasa terpuruk, melainkan juga mampu turut merayakan kebahagiaan dan pencapaian yang kita miliki.

Mengapa penting memiliki lebih dari satu pendukung dalam hidup kita? Sewajarnya manusia, pasti ada kalanya orang tersebut juga menghadapi kesulitan dalam hidup dan sedang tidak dalam keadaan yang prima untuk memberikan dukungan saat kita sedang membutuhkannya. Dengan adanya sosok pendukung lain, kita dapat mencari dukungan yang dibutuhkan dari orang tersebut. Kemudian, energi yang kita dapatkan dari satu orang dapat kita salurkan untuk memberi dukungan pada orang lain yang juga sedang membutuhkan.

 

Kita dapat membangun support system yang sehat dengan cara sebagai berikut:

    1. Mempraktikkan rawat diri. Perubahan dimulai dari diri sendiri, salah satunya dengan mempraktikkan rawat diri dan strategi coping yang sehat.
  • Memperkuat support system yang sudah ada.
  1. Membangun variasi dari orang-orang yang terlibat dalam support system. Support system tidaklah terbatas pada keluarga dan teman, karena tidak semua orang memiliki keluarga dan teman yang suportif. Orang-orang seperti mentor, guru, kenalan dari suatu komunitas hobi yang sama, dan profesional di bidang kesehatan mental merupakan variasi yang dapat dipertimbangkan dalam membangun support system
  2. Buat upaya untuk memelihara support system. Hubungan merupakan interaksi dan upaya dua arah, di mana kadang kita menerima, kadang kita memberi.
  3. Kenali ciri orang yang available secara emosional. Meminta dukungan kepada orang yang terbatas secara emosional akan sangat melelahkan, sehingga ada baiknya kita juga memiliki orang-orang yang siap secara emosional sebagai bagian dari support system.

 

Sumber:

Benson, N. (2011). The psychology book: Big ideas simply explained. DK Publishing.

Gibson, L. C. (2021). Self-care for adult children of emotionally immature parents. New Harbinger Publications, Inc.

Harper, C. (n.d.). Three ways to build support system. Diakses dari https://mywellbeing.com/therapy-101/how-to-build-a-support-system

Tags: Support system, dukungan, rawat diri, kualitas hubungan, kesepian

Bagikan artikel ini

Posting Terbaru

Pustaka Mood Disosiasi (1)
Pustaka Mood Memahami Self harm (1)

Anda mungkin juga menyukainya

illustration right side 1
curhat line