Blog Psikologi

The Duck Syndrom: Buang Topeng Bebekmu dan Temukan Dirimu Yang Sebenarnya

Bayangkan kamu sedang berada di sebuah acara sosial untuk menjalin hubungan bisnis dan di sekelilingmu ada orang-orang yang terlihat percaya diri dan memancarkan aura kesuksesan mereka. Mereka berjalan dengan elegan diikuti senyum mereka yang lebih cerah dari gemerlap lampu pada malam itu. Kamu kagum dan berharap bisa seperti mereka. Namun dibalik itu semua, mereka juga berusaha keras untuk mempertahankan ketenangan mereka. Banyak dari kita pernah mengalami situasi dimana dari luar kita terlihat tenang dan terkendali, namun sebenarnya kita berusaha keras untuk mempertahankan ketenangan kita. Sama halnya seperti bebek yang terlihat berenang dengan tenang, namun di dalam air kaki mereka mengayuh dengan keras untuk tetap bergerak maju. Perasaan butuh untuk menjaga penampilan dan tidak memperlihatkan kelamahan akan membuat kita lelah. Tetapi bagaimana jika sebenarnya tidak apa-apa untuk melepaskan perasaan tersebut?

Ingat Sarah, yang tampak seperti memiliki kehidupan yang sempurna? Padahal sebenarnya dia mengalami kecemasan pada malam hari dan menggunakan senyumnya untuk menyembunyikan kekhawatiran akan pekerjaannya. John yang terlihat sangat mudah bergaul? Pada kenyataannya dia mengalami konflik dalam batinnya dan bertanya-tanya apakah ada orang yang menyadari apa yang terjadi di balik senyum ramahnya itu. Setiap orang memiliki kesulitannya masing-masing dan jika kita menolak percaya pada hal tersebut, itu hanya akan membuat kita merasa sendiri dan mengurangi kepercayaan diri kita.

Jadi bagaimana caranya kita bisa merasa bebas?

  1. Menghargai Perjuangan: It’s okay to not be okay. Hargai dan akui perjuangan yang telah kamu lalui selama ini. Berceritalah kepada orang yang dapat kamu percaya seperti teman. Keluarga atau konselor. Berbagi beban bisa meringankan beban dan membuatmu tidak merasa sendirian.
  2. Terima Kekurangan: Kekurangan adalah bagian dari kisah, perjuaangan, dan kebijaksanaan yang kau dapat. Berbanggalah karena itu yang membedakanmu dengan orang lain.
  3. Rayakan Kerentanan: Memperlihatkan dirimu yang apa adanya adalah kunci untuk membangun hubungan yang tulus. Lepaskan kekhawatiran tentang apa yang akan dipikirkan orang lain dan perlihatkan dirimu sebenarnya. Kamu mungkin akan menemukan lebih banyak orang yang mau membantumu.

Mulailah untuk berhenti berpura-pura bahwa segalanya seperti bebek yang berenang dengan tenang di atas air, dan sadari bahwa hidup bisa terasa rumit, sulit, dan kadang bahkan sangat berantakan. Prioritaskan kesejahteraanmu, rangkul kekuranganmu, dan mulai cari dukungan. 

Tim HatiPlong

Recent Posts

Disosiasi

Sebelum kita memulai, coba Anda bayangkan situasi berikut: Anda berada di ruang kelas, sedang mengikuti…

1 month ago

Memahami Self-harm

Apa itu Self Harm? Perilaku menyakiti diri sendiri, atau secara formal di sebut dengan istilah…

1 month ago

EMDR: Lebih dari Sekadar Terapi untuk Trauma

Trauma memang menjadi salah satu kondisi yang banyak diatasi dengan EMDR (Eye Movement Desensitization and…

2 months ago

EMDR: Memproses Emosi dan Trauma untuk Hidup Lebih Baik

Trauma adalah pengalaman yang bisa membekas. Kenangan dan emosi negatif yang terkait dengannya dapat terus…

2 months ago

Pengenalan Psikoterapi: EMDR

Saat seorang klien menjalani sesi pertamanya, biasanya sesi tersebut dibuka dengan asesmen dan konseling. Untuk…

2 months ago

Memahami Duka (Grief)

Kita seringkali mengaitkan perasaan duka dengan kematian orang terdekat kita. Kenyataannya, kita dapat merasakan duka…

2 months ago