Share with on:

Trauma Tak Pergi Sendiri: Memahami Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)

vector dot 1
PTSD (Pustaka)

Kita semua pernah merasakan hidup nggak selamanya manis. Kehilangan orang tersayang, kecelakaan, bencana alam, atau kejadian menyakitkan lainnya bisa membekas di lubuk hati. Tapi bagi sebagian orang, pengalaman pahit itu seakan menancap, terus menghantui siang dan malam, sampai mengganggu kehidupan sehari-hari.

Inilah yang dialami oleh mereka yang bergelut dengan Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder atau disingkat PTSD). PTSD adalah kondisi mental yang muncul setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis yang sangat intens dan mengancam nyawa. Peristiwa ini bisa beragam, mulai dari perang yang mencekam, kekerasan yang mengguncang jiwa, kecelakaan yang mengerikan, hingga bencana alam yang meluluhlantakkan segalanya.

Wajah-Wajah PTSD

Gejala PTSD tak hanya berupa pikiran yang tersiksa, tapi juga memengaruhi fisik dan perilaku. Wajah-wajah PTSD ini pun berbeda-beda pada setiap orang, namun umumnya meliputi:

  • Kilatan Kenangan (Flashback): Mengalami kembali kejadian traumatis secara tiba-tiba dan sangat nyata, seolah sedang terjadi lagi.
  • Mimpi Buruk yang Mencekam: Terjebak dalam mimpi buruk menakutkan yang berhubungan dengan peristiwa traumatis.
  • Kecemasan dan Ketakutan yang Mengganggu: Merasa gelisah, mudah terkejut, dan selalu waspada terhadap bahaya, seakan dunia tak pernah aman.
  • Kesedihan dan Kehilangan Harapan: Terpenjara dalam kesedihan yang mendalam, merasa kosong, dan sulit melihat cahaya di ujung terowongan (sulit melihat harapan).
  • Penghindaran untuk Melindungi Diri: Menghindari tempat, situasi, atau orang yang mengingatkan pada kejadian traumatis, mencoba membangun benteng untuk menghalau memori yang menyakitkan.
  • Emosi dan Perilaku yang Berubah: Mudah marah, tersinggung, dan sulit berkonsentrasi, bagaikan badai yang mengacaukan ketenangan diri.
  • Tidur yang Tak Nyaman: Sulit memejamkan mata atau sering terbangun di malam hari karena mimpi buruk yang berulang-ulang.
  • Tubuh yang Ikut Bereaksi: Jantung berdebar-debar, sesak napas, atau sakit kepala, seakan tubuh turut merasakan ketegangan dan ketakutan.

Mengapa Terjadi?

Belum ada jawaban pasti tentang asal-usul PTSD. Tapi diduga, kombinasi faktor biologis, psikologis, dan sosial, berperan besar dalam kemunculannya. Peristiwa traumatis yang intens dan berkepanjangan dapat mengubah cara kerja otak dan sistem hormon, sehingga menimbulkan gejala-gejala PTSD.

Ada Jalan Keluar

PTSD bukan hukuman abadi. Dengan diagnosis yang tepat dan penanganan yang efektif, penderita PTSD bisa belajar mengatur gejala dan kembali menjalani hidup yang berkualitas. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari dokter spesialis kejiwaan atau terapis psikolog. Beberapa terapi yang sering digunakan untuk PTSD antara lain:

  • Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Membantu mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang berhubungan dengan trauma, agar tidak lagi terjebak dalam lingkaran ketakutan.
  • Terapi Pemaparan Tingkat Lanjut (EMDR): Memproses kembali kenangan traumatis dalam suasana yang aman dan terkendali, sehingga kenangan tersebut tak lagi terasa mengerikan.
  • Terapi Relaksasi: Mengajarkan teknik-teknik relaksasi untuk mengurangi stres dan kecemasan, agar tubuh dan pikiran kembali tenang.
  • Pengobatan Medis (bila diperlukan): Penggunaan obat-obatan tertentu untuk membantu mengatasi gejala seperti depresi dan insomnia, sehingga penderitanya bisa fokus pada terapi utama.

Ingat, Anda Tidak Sendiri

PTSD adalah kondisi yang bisa disembuhkan. Ada banyak orang yang peduli dan siap membantu Anda melewatinya. Jangan biarkan trauma membatasi hidup Anda. Minta bantuan keluarga, teman, atau komunitas yang mendukung. Bersama-sama, Anda bisa membangun kembali kehidupan yang lebih baik dan penuh harapan.

Anda tidak perlu sendirian menghadapi bayangan trauma. Di HatiPlong, kami memiliki tim ahli dan penuh empati yang siap mendampingi Anda dalam perjalanan pemulihan. Dari terapi individual hingga dukungan komunitas, kami hadir untuk membantu Anda mengelola gejala, mengatasi ketakutan, dan membangun kembali kekuatan diri. Jangan tunda lagi, hubungi HatiPlong hari ini dan temukan jalan menuju hidup yang tenang dan penuh harapan.

Bagikan artikel ini

Posting Terbaru

Pustaka Mood Disosiasi (1)
Pustaka Mood Memahami Self harm (1)

Anda mungkin juga menyukainya

illustration right side 1
curhat line