Gaya Hidup

Hidup Bersama yang Mengalami PTSD: Memahami, Mendukung, dan Merawat Diri

Hidup bersama seseorang yang berjuang dengan Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder atau disingkat PTSD) bisa terasa seperti berada di roller coaster emosi. Suatu saat terasa normal, namun tiba-tiba bisa berubah mencekam, dipicu oleh hal-hal sederhana yang tak terduga. Ini wajar, karena PTSD bukanlah sekadar “trauma masa lalu”. Ia memengaruhi cara pikir, emosi, dan perilaku orang yang mengalaminya.

Bagaimana memahami dan mendukung mereka? Mari kita lihat:


Seperti Apa Wajah PTSD?

PTSD dapat dikenali jika hal-hal di bawah ini sering muncul. Yuk kenali:

  1. Kilatan Kenangan (Flashbacks): Tiba-tiba teringat kejadian traumatis secara nyata dan intens, seakan sedang terjadi lagi.
  2. Mimpi Buruk yang Menakutkan: Mimpi buruk tentang kejadian traumatis sering menghantui, mengganggu tidur, dan menimbulkan ketakutan saat terjaga.
  3. Kecemasan dan Ketakutan yang Mengganggu: Mudah terkejut, gelisah, dan selalu waspada terhadap bahaya, merasa dunia tidak pernah aman.
  4. Kesedihan dan Kehilangan Harapan: Rasa sedih yang mendalam dan perasaan hampa bisa menyelimuti, membuat sulit melihat “cahaya di ujung terowongan” (sulit melihat harapan).
  5. Penghindaran yang Melindungi Diri: Kamu mungkin menghindari tempat, situasi, atau orang yang mengingatkan Kamu pada kejadian traumatis, mencoba membangun benteng untuk menahan ketakutan.
  6. Emosi dan Perilaku yang Berubah: Mudah marah, tersinggung, dan sulit berkonsentrasi bisa menjadi hal yang sering dihadapi, bagaikan badai yang mengacaukan ketenangan.


Bagaimana Cara Mendukung?

Setelah mengenali adanya tanda-tanda PTSD, saatnya memberikan dukungan yang tepat. Seperti apa bentuk dukungannya?

  1. Empati dan Memahami: Dengarkan mereka tanpa menghakimi. Berusaha memahami bagaimana mereka merasakan dan apa yang mereka butuhkan.
  2. Sabar dan Dukung secara Emosional: Berikan ruang dan waktu bagi mereka untuk sembuh. Kemajuan ini mungkin terjadi perlahan, jadi bersabarlah dan teruslah beri dukungan.
  3. Menjaga Komunikasi Terbuka: Bicarakan tentang PTSD dengan terbuka dan jujur. Biarkan mereka tahu bahwa Anda peduli dan ingin membantu.
  4. Bantu Mengelola Stres: Ajak mereka melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga bersama. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
  5. Hargai Batasan Mereka: Pahami jika mereka tiba-tiba membutuhkan ruang atau menolak melakukan sesuatu.

 

Merawat Diri Juga Penting

Prioritaskan Kesejahteraan Anda: Anda tidak bisa menuangkan dari cangkir yang kosong. Jaga kesehatan fisik dan mental Anda dengan cukup tidur, olahraga teratur, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Cari Dukungan: Hubungi orang-orang yang Anda percaya atau bergabunglah dengan kelompok pendukung untuk berbagi pengalaman dan saling menguatkan.

Jaga Komunikasi dengan Pihak Lain: Bicaralah dengan keluarga dan teman tentang situasi Anda. Minta bantuan mereka untuk mendukung Anda dan orang yang Anda sayangi.

Bersama HatiPlong, Ada Harapan:

Menghadapi PTSD memang tidak mudah. Tapi, ingatlah, Anda tidak sendirian. HatiPlong memiliki tim klinisi psikolog profesional yang siap membantu Anda memahami, mendukung, dan merawat diri saat hidup bersama seseorang dengan PTSD. Jangan ragu untuk menghubungi HatiPlong dan temukan jalan menuju hubungan yang lebih sehat dan penuh harapan.

Tim HatiPlong

Recent Posts

Disosiasi

Sebelum kita memulai, coba Anda bayangkan situasi berikut: Anda berada di ruang kelas, sedang mengikuti…

2 months ago

Memahami Self-harm

Apa itu Self Harm? Perilaku menyakiti diri sendiri, atau secara formal di sebut dengan istilah…

2 months ago

EMDR: Lebih dari Sekadar Terapi untuk Trauma

Trauma memang menjadi salah satu kondisi yang banyak diatasi dengan EMDR (Eye Movement Desensitization and…

2 months ago

EMDR: Memproses Emosi dan Trauma untuk Hidup Lebih Baik

Trauma adalah pengalaman yang bisa membekas. Kenangan dan emosi negatif yang terkait dengannya dapat terus…

2 months ago

Pengenalan Psikoterapi: EMDR

Saat seorang klien menjalani sesi pertamanya, biasanya sesi tersebut dibuka dengan asesmen dan konseling. Untuk…

2 months ago

The Duck Syndrom: Buang Topeng Bebekmu dan Temukan Dirimu Yang Sebenarnya

Bayangkan kamu sedang berada di sebuah acara sosial untuk menjalin hubungan bisnis dan di sekelilingmu…

2 months ago