Anger atau marah merupakan emosi yang dapat berbentuk mulai dari mild irritation hingga rasa murka. Marah yang kita rasakan merupakan respon natural terhadap situasi dimana kita merasa terancam, adanya keyakinan bahwa terdapat bahaya, atau merasa orang lain berbuat salah kepada kita, dan juga bisa karena kita merasa orang-orang terdekat kita terancam bahaya. Tidak hanya itu, kemarahan bisa juga dirasakan ketika kita frustasi karena kebutuhan, hasrat, dan tujuan kita tidak tercapai.
Konsultasi dengan psikolog sekarang
Marah adalah emosi, sebuah respon wajar yang sangat bisa dirasakan semua orang. Kemarahan yang kita rasakan berbeda dari agresi. Agresi merupakan perilaku yang dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti orang lain atau merusak barang-barang. Kemarahan yang kita rasakan bisa menjadi masalah ketika intensitasnya sangat besar, frekuensinya terlalu sering, atau ketika kita mengekspresikannya dengan cara yang tidak tepat. Kadang, ketika kita marah, rasanya kita seperti kehilangan kendali atas diri kita, dan kita mengatakan atau melakukan sesuatu di luar nalar kita. Cohen (2020) menjelaskan bahwa pada saat kita marah, proses kimiawi di otak kita teraktivasi dan selanjutnya mempengaruhi bagaimana kita merespon. Pada saat ada situasi yang mungkin mengancam atau tidak sesuai keinginan kita yang biasanya menjadi trigger kemarahan kita, bagian otak yang merespon takut dan marah, amygdala, menjadi aktif. Ketika bagian itu memberi tanda bahwa kita marah, kelenjar adrenal kita teraktivasi. Kelenjar adrenal yang aktif ini melepaskan adrenalin, lalu tubuh kita mulai memproduksi lebih banyak testosteron, hormone yang dapat membuat tubuh kita semakin bereaksi terhadap kemarahan dan agresivitas, membuat intensitasnya meningkat, sehingga kita dapat mengatakan atau melakukan hal-hal yang mungkin tidak pernah kita lakukan sebelumnya.
Kita bisa marah dan mengekspresikan kemarahan itu tanpa melakukan perilaku agresif, dengan cara mengelola emosi kita, dan merancang berbagai strategi dan melatih berbagai teknik untuk mengekspresikan kemarahan kita dengan cara yang baik.
jika kamu ingin memonitor emosi marahmu, dalam aplikasi kami, NiceDay, terdapat fitur tracker untuk memonitor seberapa sering dan seberapa tinggi emosi marahmu. Kamu dapat melakukan pencatatan setiap kali kamu mengalami emosi marah dan catat intensitasnya. Jika dirasa perlu, diskusikan ini dengan Psikologmu untuk mendapatkan solusi yang tepat dalam mengatasi ini.
Aplikasi NiceDay dapat diunduh disini: https://www.hatiplong.com/download-aplikasi/
Lihat artikel psikologi lainnya
Sumber :
American Psychological Association. (2011, October 1). Strategies for controlling your anger: Keeping anger in check. http://www.apa.org/topics/anger/strategies-controlling
Cohen, I. S., (2020). How to manage your anger. Psychology Today. Diambil dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/your-emotional-meter/202002/how-manage-your-anger
Reilly, P. M., & Shopshire, M. S. (2014). Anger management for substance abuse and mental health clients : A cognitive behavioral therapy manual. Journal of Drug Addiction, Education, and Eradication, 10 (1-2), 199-238.
Apa itu Self Harm? Perilaku menyakiti diri sendiri, atau secara formal di sebut dengan istilah…
Trauma memang menjadi salah satu kondisi yang banyak diatasi dengan EMDR (Eye Movement Desensitization and…
Trauma adalah pengalaman yang bisa membekas. Kenangan dan emosi negatif yang terkait dengannya dapat terus…
Saat seorang klien menjalani sesi pertamanya, biasanya sesi tersebut dibuka dengan asesmen dan konseling. Untuk…
Bayangkan kamu sedang berada di sebuah acara sosial untuk menjalin hubungan bisnis dan di sekelilingmu…