Pernahkah Anda menerima pujian dari orang lain? Bagaimana rasanya? Atau bagaimana rasanya ketika memberi pujian untuk orang lain?
Ketika pujian atau positive feedback disampaikan dengan baik, hal ini akan mampu membantu seseorang dalam meningkatkan rasa percaya diri. Akan tetapi, ketika pujian itu diberikan tidak sesuai dengan konteks, maka efeknya pun tidak akan banyak.
Bagaimana cara memuji yang tepat agar benar-benar dapat bermanfaat?
Konsultasi dengan psikolog sekarang
O’Mara, Debus, dan Marsh (2006) menerapkan lima panduan pemberian pujian, yaitu:
Upayakan ketika memuji, sebutkan secara spesifik hal yang ingin dipuji. Jadi, bukan hanya ‘’hebat kamu’’ tetapi ‘’tadi waktu menolong nenek itu menyeberang, kamu hebat sekali’’.
Sebelum memuji, pastikan bahwa memang itu adalah perilaku yang betul-betul terjadi. Jangan sampai memuji si A, tetapi yang dibahas adalah karya si B.
Pujian yang baik berisi informasi yang jelas. Puji usaha atau kompetensi yang ada di balik hasil itu. Contohnya: Cara kamu menyampaikan cerita tadi itu bagus, dari intonasi, temponya, ……’’
Kita juga bisa melengkapi pujian kita dengan harapan di masa depan, seperti, ‘’kalau kemampuan itu dilatih terus, ke depan pasti makin jago deh…’’
Hal ini bisa dilakukan pada orang-orang terdekat di sekitar kita. Berikan umpan balik positif secara berkelanjutan ketika melakukan suatu hal yang baik.
Memberikan pujian adalah bentuk dukungan yang bisa kita berikan untuk siapapun. Ini juga akan meningkatkan rasa bahagia di dalam diri kita. karena sudah ‘’memberi’’ hal baik pada orang lain. Selamat memberikan pujian dengan cara yang tepat.
Lihat artikel psikologi lainnya
O’Mara, A. J., Craven, R. G., Marsh, H. W. (2003). Unmasking the True Effects of Self-Concept Interventions and Suggested Guidelines for Rectification [R]. SELF Research Centre, University of Western Sydney, Australia
O’Mara, A. J., Debus, R. L., Marsh, H. W. (2006). Do Self-Concept Interventions Make a Difference? A Synergistic Blend of Construct Validation and Meta-Analysis. EDUCATIONAL PSYCHOLOGIST, 41(3), 181–206
Apa itu Self Harm? Perilaku menyakiti diri sendiri, atau secara formal di sebut dengan istilah…
Trauma memang menjadi salah satu kondisi yang banyak diatasi dengan EMDR (Eye Movement Desensitization and…
Trauma adalah pengalaman yang bisa membekas. Kenangan dan emosi negatif yang terkait dengannya dapat terus…
Saat seorang klien menjalani sesi pertamanya, biasanya sesi tersebut dibuka dengan asesmen dan konseling. Untuk…
Bayangkan kamu sedang berada di sebuah acara sosial untuk menjalin hubungan bisnis dan di sekelilingmu…